BERBAHAYA..!! Cara Penyimpanan Nasi Sisa, Banyak yang Belum Tau Ternyata Nasi sisa kemarin yang dipanaskan kembali bisa berakibat seperti ini, Ini penjelasannya
BERBAHAYA..!! Cara Penyimpanan Nasi Sisa, Banyak yang Belum Tau Ternyata Nasi sisa kemarin yang dipanaskan kembali bisa berakibat seperti ini, Ini penjelasannya |
Memanaskan makanan sisa kemarin sudah jadi kebiasaan sebagian besar orang di dunia, dengan alasan sayang jika harus membuang makanan tersebut. Dari sisi penghematan hal itu tentu baik, namun dari sisi kesehatan ada beberapa poin yang perlu diperhatikan.
Misalnya jika Anda menyimpan nasi kemarin di lemari pendingin dan terbiasa memanaskannya lagi untuk dikonsumsi esok hari. Tahukah bahwa kebiasaan ini sebenarnya dapat memicu bahaya bagi kesehatan Anda?
Menurut NHS dan Food Standards Agency, pada nasi yang berasal dari beras putih ada bakteri yang bernama Bacillus Cereus. Bakteri ini berkembang dengan cepat apabila dibiarkan bermanifestasi.
Kesalahan sebenarnya bukan pada memanaskan kembali nasi kemarin, namun pada cara penyimpanan nasi sebelum dipanaskan.
Bakteri Bacillus Cereus ini hidup dalam nasi yang sudah matang serta merusaknya dan menghasilkan racun di dalamnya. Racun tersebut memicu diare atau muntah-muntah. Masalahnya, ia akan berkembang cepat dalam nasi yang disimpan dalam suhu ruang usai dimasak.
Saat Anda menyimpan nasi dalam lemari pendingin, bakteri tersebut makin cepat bereproduksi.
Idealnya, bila nasi terlalu banyak dan pasti tak habis, sesegera mungkin dimasukkan dalam lemari pendingin usai dimasak. Jangan biarkan lama di suhu kamar agar bakteri tidak berkembang biak.
Jika nasi sudah beberapa jam berada dalam suhu kamar, kemudian dimasukkan kulkas untuk dipanaskan esok hari, ini yang memicu bakteri berkembang biak dengan cepat dan berakibat buruk bagi kesehatan.
Dilansir laman Express, apabila terpaksa memanaskan nasi kemarin, pastikan nasi mengepul dan suhu benar-benar tinggi sehingga kondisi nasi seperti baru dimasak. Jika tekstur sudah berair, lengket dan bau atau berubah sebaiknya tak dikonsumsi lagi.
Sumber:http://www.shareand.press
Komentar
Posting Komentar